Pewaris dan Penerima Manfaat (IPA) perbedaan, apa itu

Istilah ahli waris dan penerima manfaat digunakan secara bergantian saat membuat rencana warisan. Namun, keduanya memiliki perbedaan.

Memahami perbedaan antara kedua istilah tersebut menghilangkan komplikasi dan kebingungan yang akan terjadi jika keduanya salah digunakan dalam perencanaan perumahan.

Jadi, apa perbedaan ahli waris dan ahli waris.

Apa yang dimaksud dengan Pewaris?

Ahli waris merupakan orang yang berhak menerima uang dari orang yang telah meninggal berdasarkan aturan pewarisan keadaan wanprestasi.

Sebagian besar ahli waris adalah kerabat dan pasangan sedarah yang masih hidup.

Dalam kebanyakan kasus, istilah ahli waris mulai berlaku ketika seseorang meninggal tanpa surat wasiat. Menurut ketentuan sebagian besar undang-undang, anak secara otomatis menjadi ahli waris jika orang tuanya meninggal dunia.

Kerabat dekat lainnya juga dapat didaftarkan sebagai ahli waris jika tidak ada surat wasiat.

Namun, pasangan biasanya berada di urutan pertama diikuti oleh anak-anak. Meski jarang, semua ahli waris mungkin sudah meninggal.

Dalam hal ini, warisan berpindah ke negara bagian dalam proses yang disebut escheatment.

Juga, jumlah yang didapat setiap orang ditentukan oleh hukum yang mengatur di suatu wilayah. Ini juga memastikan bahwa aset perkebunan hanya diberikan kepada orang-orang yang berhak secara hukum.

Ahli waris tidak bisa menjadi pasangan yang belum menikah terlepas dari lamanya hubungan.

Juga, anak tiri, pasangan yang bercerai secara sah, teman, badan amal atau anak asuh tidak dianggap sebagai ahli waris.

Apa yang dimaksud dengan Penerima Manfaat?

Ini adalah individu yang terdaftar dalam perwalian, polis asuransi, atau surat wasiat untuk menerima aset dari entitas lain.

Penerima manfaat dapat berupa organisasi, anggota keluarga, teman, anak tiri, pasangan, hewan peliharaan, atau bahkan badan amal.

Ahli waris dapat dihilangkan dari menjadi penerima dalam perwalian, wasiat atau polis asuransi. Meskipun ahli waris dapat menjadi penerima manfaat, tidak selalu menjadi jaminan bahwa mereka akan mendapatkan warisan yang sah.

Misalnya, jika orang tua mewariskan hartanya untuk pasangan hidupnya, anak-anaknya tidak berhak atas warisan.

Sebagian besar suksesi penerima manfaat seringkali melewati penunjukan penerima manfaat seperti serikat kredit, perusahaan asuransi, bank, serta lembaga keuangan lainnya.

Kesamaan antara Ahli Waris dan Penerima Manfaat

  • Keduanya mendapat keuntungan dari harta milik pihak lain

Perbedaan Ahli Waris dan Penerima Manfaat

Definisi

Ahli waris adalah orang yang berhak menerima uang dari orang yang telah meninggal berdasarkan aturan pewarisan keadaan wanprestasi. Di sisi lain, penerima manfaat adalah individu yang terdaftar dalam perwalian, polis asuransi, atau surat wasiat untuk menerima aset dari entitas lain.

Ketentuan

Ahli waris adalah kerabat atau pasangan sedarah yang masih hidup dan tidak dapat menjadi anak tiri, pasangan yang bercerai secara sah, teman, badan amal atau anak asuh.

Di sisi lain, penerima manfaat dapat berupa organisasi, anggota keluarga, teman, anak tiri, pasangan, hewan peliharaan, atau bahkan badan amal.

Ahli Waris vs.

Penerima Manfaat: Tabel Perbandingan

Ringkasan Ahli Waris dan Penerima

Ahli waris adalah orang yang berhak menerima uang dari orang yang telah meninggal berdasarkan aturan pewarisan keadaan wanprestasi. Ahli waris hanya bisa menjadi kerabat darah yang masih hidup atau pasangan.

Di sisi lain, penerima manfaat adalah individu yang terdaftar dalam perwalian, polis asuransi, atau surat wasiat untuk menerima aset dari entitas lain.

Mereka bisa berupa organisasi, anggota keluarga, teman, anak tiri, pasangan, hewan peliharaan, atau bahkan badan amal.

Related Posts