Kebahagiaan dan Kepuasan ( Bahasa) perbedaan, apa itu

Kebahagiaan ‘vs’ Kepuasan .

Apa yang membuat seseorang bahagia? Apa yang membuatnya merasa puas? Apakah dia akan mengalami kepuasan meskipun dia tidak bahagia, atau akankah dia menemukan kebahagiaan meskipun keinginan dan kebutuhannya tidak terpenuhi.

Kita semua mencari hal-hal yang akan membuat kita bahagia, dan kita memiliki keinginan yang perlu dipuaskan. Apa itu ‘kebahagiaan’ dan apa itu ‘kepuasan’? Apakah mereka selalu berjalan bersama, atau pemenuhannya terpisah satu sama lain.

‘Kebahagiaan’ didefinisikan sebagai keadaan pikiran dan emosi.

Manusia bisa memilih untuk bahagia. Penting untuk dicatat bahwa bahkan orang miskin pun bisa bahagia meskipun tidak semua kebutuhan mereka terpenuhi, bahkan kebutuhan yang paling mendasar sekalipun.

‘Kepuasan’, di sisi lain, merupakan keadaan di mana keinginan Anda terpenuhi.

Anda akan menemukannya dalam memiliki dan menikmati hal-hal yang Anda inginkan. Akibatnya, itu juga merupakan keadaan pikiran di mana Anda menemukan kepuasan mengetahui bahwa tuntutan dan keinginan Anda dimungkinkan.

Memenuhi keinginan hati dan tuntutan kebutuhanmu belum tentu membuatmu bahagia meski sebenarnya kamu tidak akan pernah menginginkan apapun saat kamu puas.

Semuanya sebenarnya tergantung pada keyakinan Anda. Jika Anda melihat kemiskinan sebagai berkah daripada kutukan dan puas dengan apa yang Anda miliki, maka peluang Anda untuk bahagia lebih besar daripada orang yang melihat materi sebagai kebutuhan hidup.

Mereka tidak akan pernah merasa bahagia kecuali semua keinginan mereka terpenuhi yang hampir mustahil karena kebutuhan, keinginan, dan keinginan manusia tidak akan pernah berhenti pada pemenuhan masing-masing.

Untuk menjadi bahagia, seseorang harus menemukan dirinya terlebih dahulu dan mengetahui siapa dirinya dan ingin menjadi apa. Kemudian dia akan dapat menemukan hal-hal yang benar-benar penting baginya dan yang akan memberinya kepuasan.

Psikolog positif menyatakan bahwa ada tiga jenis kebahagiaan.

� Kesenangan, yang merupakan pengalaman indrawi yang positif.

� Pertunangan, yang dapat melibatkan keluarga, pekerjaan, hobi, dan romansa seseorang.� Makna, yaitu penggunaan kekuatan seseorang untuk mencapai tujuan hidup.

Perasaan ini dirasakan saat endorfin dilepaskan sebagai hasil dari olahraga, keterlibatan agama, dan kebersamaan dengan orang-orang yang bahagia.

Studi terbaru menunjukkan bahwa orang yang religius lebih bahagia daripada orang yang tidak. Mungkin ini karena keterlibatan mereka dalam kegiatan keagamaan yang dapat memberi mereka kepuasan yang tinggi karena, ketika mereka membantu orang lain, mereka menjadi lebih layak untuk kemuliaan Tuhan.

Ringkasan:

  1. Kebahagiaan adalah keadaan pikiran sedangkan kepuasan adalah tidak adanya keinginan.

    2.

    Kebahagiaan adalah emosi sedangkan kepuasan bukan. 3.

    Meskipun kebahagiaan dan kepuasan bisa berjalan bersamaan, seseorang bisa bahagia meski keinginannya tidak terpenuhi sedangkan dia bisa puas tanpa harus bahagia.

    4.

    Menjadi bahagia atau puas sangat tergantung pada keyakinan seseorang, terutama agama, yang memberikan tujuan hidupnya.

    Ketika dia telah melakukan bagiannya, dia akan merasa puas dan bahagia.

Related Posts