Apakah Beda ALA dan DHA ( Biologi)

ALA dan DH.

Suplemen makanan membantu menjaga kesehatan yang baik bagi individu serta bekerja untuk membantu mencegah terjadinya penyakit.

Salah satu jenis suplemen makanan yang biasa ditemukan dalam makanan dan makanan pokok kita merupakan asam lemak omega-3.

Asam lemak omega-3, juga disebut sebagai asam lemak n-3 adalah asam lemak yang signifikan, tak jenuh, esensial, yang tidak dapat disintesis oleh tubuh tetapi pada dasarnya penting untuk metabolisme.

Jenis nutrisi ini umumnya ditemukan dalam minyak nabati seperti minyak ikan dan minyak tumbuhan.

Beberapa sumber minyak tumbuhan yang dikenal adalah minyak alga dan minyak biji rami.

Asam lemak omega-3 diyakini berkontribusi pada beberapa manfaat kesehatan bagi tubuh manusia.

Beberapa di antaranya sangat membantu dalam mengurangi kejadian infeksi, penyakit kardiovaskular, dan bahkan kanker.

Dua dari asam lemak yang paling umum dan bergizi penting adalah ALA atau asam a-linolenat dan DHA atau asam docosahexaenoic.

Meskipun kedua asam lemak ini sangat penting untuk dimasukkan ke dalam makanan setiap orang, beberapa perbedaannya dengan ini dicatat.

ALA (asam a-linolenat) adalah salah satu asam lemak omega-3 esensial yang ditemukan dalam makanan.

ALA sangat melimpah di beberapa sumber tanaman atau produk tanaman seperti minyak nabati.

Produk tanaman ini meliputi: biji rami, kenari, biji labu, dan minyak kacang kedelai.

Di sisi lain, DHA (docosahexaenoic acid) juga terdapat pada sumber makanan, khususnya makanan laut seperti minyak ikan.

Meskipun DHA dan ALA sama-sama asam lemak omega-3, keduanya memiliki komposisi yang berbeda.

ALA terdiri dari 18:3n-3 sedangkan DHA terdiri dari 22:6n-3.

Mengkonsumsi asam lemak omega-3 dalam jumlah besar ini dapat menyebabkan manfaat besar bagi kesehatan kita melebihi efek negatifnya yang minimal.

Menurut penelitian, DHA adalah salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan untuk fungsi normal otak yang meliputi peningkatan memori, kemampuan belajar yang lebih cepat, peningkatan kinerja kognitif, dll.

Dipercaya juga bahwa DHA adalah salah satu nutrisi yang dibutuhkan oleh retina untuk meningkatkan ketajaman visual.

Asupan makanan tinggi ALA diyakini dapat mengurangi kejadian penyakit jantung yang serius.

Namun, peningkatan asupan asam lemak omega-3 ini dapat menyebabkan peningkatan kemungkinan terkena kanker prostat pada pria.

Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa DHA ditemukan lebih efektif daripada ALA dalam mengurangi risiko penyakit terkait gaya hidup khususnya penyakit jantung koroner.

DHA berpengaruh pada penurunan faktor risiko yang berkontribusi terhadap penyakit kardiovaskular yang meliputi anti-trombolitik, antiaritmia, dan menurunkan kadar kolesterol jahat atau trigliserida darah.

Akibatnya, ALA tidak berpengaruh pada faktor yang berkontribusi terhadap penyakit kardiovaskular.

Dengan perbedaan yang diberikan antara dua asam lemak esensial omega-3, ALA dan DHA, dan manfaat kesehatannya yang terbukti bagi tubuh manusia, sangat penting untuk memasukkan makanan yang kaya akan suplemen makanan ini ke dalam makanan harian kita.

Dengan melakukan ini, ada peningkatan peluang untuk mencegah penyakit terkenal dengan tingkat kematian yang tinggi.

Dengan kata lain, DHA dan ALA dapat membantu kita mencapai tubuh yang sehat untuk menikmati setiap kejutan hidup.

Ringkasan:

1.ALA sangat melimpah di beberapa sumber tanaman atau produk tanaman seperti minyak sayur, sedangkan DHA ditemukan di sumber makanan khususnya makanan laut seperti minyak ikan.

2.ALA terdiri dari 18:3n-3 sedangkan DHA terdiri dari 22:6n-3.

3.

DHA memiliki efek penurunan faktor risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi daripada ALA.