Respirasi Eksternal dan Respirasi Internal ( Kesehatan) perbedaan, apa itu

Apa yang dimaksud dengan Respirasi Eksternal?

Respirasi eksternal menggambarkan respirasi yang terjadi antara lingkungan eksternal dan sel-sel tubuh.

Respirasi eksternal terdiri dari dua tahap.

  • Pernafasan
  • Pertukaran gas

Tahap pertama melibatkan ventilasi atau pernapasan, yaitu asupan oksigen ke dalam tubuh dan pengeluaran karbon dioksida dari tubuh. Tahap kedua melibatkan pertukaran gas antara kapiler darah dan alveoli paru-paru.

Alveoli merupakan sel berbentuk bulat berdinding tipis (atau kantung udara) yang muncul berkelompok di dalam paru-paru.

Ada beberapa kantung udara yang dikemas bersama untuk meningkatkan luas permukaan pertukaran gas. Gas bergerak di antara sel dalam respirasi eksternal.

Oksigen yang dihirup berdifusi dari alveoli ke dalam darah kapiler.

Di sana oksigen menempel secara reversibel ke heme (zat besi) dari hemoglobin sel darah merah. Karbon dioksida yang menempel pada asam amino dalam darah dikeluarkan dari sel darah merah untuk dihembuskan dari tubuh.

Sel darah mengangkut gas ke seluruh tubuh.

Ini adalah bagaimana oksigenasi sel tubuh tercapai dan produk limbah dibuang. Banyak hewan tidak memiliki paru-paru untuk pertukaran gas.

Hewan seperti ikan yang hidup di air misalnya memiliki insang, bukan paru-paru, dan beberapa hewan di air juga dapat menggunakan kulit sebagai permukaan pertukaran gas.

Yang penting adalah permukaan pertukaran gas harus tetap lembab agar gas dapat ditukar. Pada hewan terestrial, permukaan ini tetap lembab, misalnya dengan produksi lendir di paru-paru.

Oksigen diperlukan untuk terjadinya respirasi internal, sehingga respirasi eksternal sangat penting dalam menjaga sel-sel kita tetap hidup.

Sangat sedikit organisme yang dapat terus menjalani respirasi seluler tanpa adanya oksigen.

Apa yang dimaksud dengan Respirasi Internal?

Respirasi internal terjadi di dalam sel-sel tubuh dan melibatkan semua sel tubuh, bukan hanya sel paru-paru.

Ia menggunakan oksigen untuk memecah molekul untuk melepaskan energi dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP).

Respirasi internal sering juga disebut respirasi seluler karena terjadi di dalam sel. Respirasi sel internal dapat terjadi dalam dua bentuk:

  • Respirasi aerobik yang membutuhkan oksigen
  • Respirasi anaerobik (juga dikenal sebagai fermentasi) yang tidak membutuhkan oksigen

Sel-sel dari sebagian besar organisme hidup tidak dapat bertahan lama dalam respirasi anaerobik, dan oleh karena itu diperlukan oksigen.

Respirasi aerobik menghasilkan sejumlah besar energi sebagai ATP sedangkan respirasi anaerobik tidak dapat menghasilkan banyak energi (ATP).

Respirasi aerobik melibatkan tiga tahap:

  1. Glikolisis (pemecahan gula) yang terjadi di sitoplasma
  1. Siklus Kreb yang terjadi pada matriks mitokondria
  1. Fosforilasi oksidatif yang terjadi melintasi membran mitokondria.

Oksigen adalah akseptor elektron terakhir dari apa yang dikenal sebagai rantai transpor elektron yang ditemukan pada tahap terakhir, fosforilasi oksidatif, dari respirasi seluler aerobik. Oksigen memberikan kekuatan untuk mendorong pengangkutan elektron ke bawah rantai.

Saat elektron bergerak melintasi membran, ATP terbentuk dari ADP.

Air dan karbon dioksida diproduksi sebagai produk limbah dari respirasi seluler internal. Air terbentuk ketika proton bergabung dengan oksigen di ujung rantai transpor elektron.

&nbsp.

Perbedaan antara Respirasi Eksternal dan Respirasi Internal

Lokasi:

Respirasi eksternal terjadi antara sel-sel tubuh dan lingkungan eksternal sementara respirasi internal terjadi di dalam sel.

Pernafasan:

Respirasi eksternal melibatkan pernapasan, sedangkan respirasi internal tidak.

Keterlibatan Hemoglobin:

Respirasi eksternal melibatkan pengikatan atau pelepasan oksigen dari heme hemoglobin. Ini bukan proses respirasi internal.

Oksidasi:

Respirasi internal melibatkan tiga tahap: glikolisis, siklus Krebs, dan fosforilasi oksidatif; ini bukan kasus untuk respirasi eksternal.

Keterlibatan Oksigen:

Respirasi internal terkadang dapat terjadi tanpa oksigen, tidak demikian halnya dengan respirasi eksternal.

Pintu masuk:

Respirasi eksternal melibatkan oksigen yang pertama kali memasuki struktur ventilasi seperti paru-paru atau insang; ini tidak terjadi pada pernapasan internal.

Reaksi kimia:

Respirasi eksternal adalah mekanisme bagaimana oksigen secara fisik masuk ke dalam tubuh dan dipindahkan, sedangkan respirasi internal hanyalah proses reaksi kimia yang melibatkan oksigen sebagai tenaga penggerak.

Pertukaran gas:

Respirasi eksternal melibatkan pertukaran gas, respirasi internal tidak.

Keterlibatan Air dan Oksihemoglobin:

Respirasi internal melibatkan proton yang akhirnya bergabung dengan oksigen untuk membentuk air sedangkan pada respirasi eksternal oksigen bergabung dengan hemoglobin untuk membentuk oksihemoglobin.

Tabel yang membandingkan Respirasi Eksternal vs.

Internal

 

Ringkasan Respirasi Eksternal vs. Internal:

  • Respirasi eksternal melibatkan pernapasan di mana oksigen dihirup dan karbon dioksida dihembuskan.
  • Respirasi eksternal juga melibatkan pertukaran gas, pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara sel tubuh dan sel darah.
  • Respirasi internal adalah respirasi yang terjadi di dalam sel.

    Ada dua jenis: respirasi aerobik yang membutuhkan oksigen dan respirasi anaerob yang tidak membutuhkan oksigen.

  • Respirasi internal dikenal sebagai respirasi seluler dan merupakan proses kimia dimana glukosa dipecah dan energi (ATP) diproduksi.
  • Sebagian besar organisme hidup membutuhkan respirasi aerobik untuk menghasilkan energi yang cukup untuk bertahan hidup, dan dengan demikian membutuhkan oksigen yang masuk ke dalam tubuh melalui respirasi eksternal.
  • Respirasi eksternal dan internal terkait dengan respirasi eksternal yang membawa oksigen yang dibutuhkan untuk respirasi internal.

    Respirasi eksternal menghilangkan karbon dioksida yang dihasilkan selama respirasi internal.

 

Related Posts