Diaken dan Penatua ( Kata) perbedaan, apa itu

Diakon dan Penatu. Mayoritas tidak tahu bahwa penatua dan diaken merupakan dua orang atau jabatan yang berbeda.

Banyak yang berasumsi bahwa mereka sama atau perbedaan di antara mereka tidak terlalu signifikan.

Namun, harus diakui bahwa kedua jabatan ini secara khusus ditunjuk oleh Tuhan karena gereja-Nya akan dikelola atau dikelola oleh individu yang berbeda dengan karunia, spesialisasi, dan kemampuan yang berbeda. Seseorang dapat dianggap sebagai penatua gereja jika dia dewasa secara rohani.

Ini berarti bahwa dia telah diasuh atau dibesarkan untuk tujuan melayani Tuhan.

Namun bukan berarti seseorang yang sudah cukup umur seperti 50 atau 60-an langsung memenuhi syarat untuk menjadi penatua. Orang-orang ini harus seperti para rasul dan nabi yang memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam pelayanan rohani.

Penatua adalah pengawas gereja.

Istilah “penatua” berhubungan dengan kata Yunani “episkopos” yang mengacu pada jabatan uskup dan orang yang memegang jabatan ini. Mereka bertugas untuk mendukung, mendorong, dan membimbing jabatan diaken yang lebih rendah.

Diakon bertanggung jawab untuk membantu pendeta dengan memberi makan yang kurang beruntung, bertanggung jawab atas gedung gereja, membagikan barang, dan bahkan membantu menangani para janda.

Kehadiran mereka memberikan waktu bagi pendeta untuk melakukan aktivitas lain seperti berdoa dan berpuasa. Yang terakhir adalah orang-orang yang menunjuk diaken baru untuk gereja pada umumnya.

Diakon adalah pelayan gereja.

Mereka telah dipanggil untuk pelayanan rohani. Dalam kitab Kisah Para Rasul, Paulus menunjuk pendeta baru untuk mengawasi gereja.

Secara khusus di Bab 6 ayat 2, dinyatakan bahwa “Kemudian kedua belas murid itu memanggil murid-murid yang banyak itu kepada mereka, dan berkata, bukanlah alasan bahwa kami harus meninggalkan firman Allah, dan melayani meja.” Istilah “melayani” digunakan dengan referensi khusus untuk “diakonos.” Ini adalah kata Yunani yang berarti “pelayan atau pelayan” yang berasal dari gelar “diaken”.

Dalam 1 Timotius pasal 3, kualifikasi penatua atau diaken tidak terlalu berbeda karena lebih banyak menyebutkan kualifikasi karakter daripada deskripsi peran. Keduanya (penatua atau diaken) harus hormat, memiliki hati nurani yang murni, suci, ramah, setia pada kata, dan tidak terikat kuat dengan uang dan anggur.

Ringkasan:

  1. Jabatan penatua dan diaken adalah dua kesatuan yang terpisah.

    2.

    Pendeta menunjuk penatua sementara penatua menunjuk diaken.

    3.

    Penatua melakukan lebih banyak pengawasan rohani sementara diaken melakukan lebih banyak pekerjaan fisik dan tangan gereja.

Related Posts