Amoral dan Immoral ( Miscellaneous) perbedaan, apa itu

Amoral Vs Amora.

Amoral dan tidak bermoral merupakan dua istilah berbeda yang memiliki arti berbeda.

Sayangnya, banyak yang menganggap keduanya sebagai satu dan sama. Untuk menjernihkan kebingungan, silakan baca terus.

Amoral adalah seseorang yang tidak sadar (tidak tahu) bagaimana membedakan mana yang salah dan mana yang benar.

Secara harfiah, awalan ‘a’ berarti tidak adanya moralitas. Oleh karena itu, seorang amoral belum menerima standar moral yang ditetapkan oleh masyarakat yang dapat diadili.

Ini juga dapat mencakup mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk mengetahui aturan atau menetapkan pedoman moralitas.

Hal ini terkait erat dengan bagaimana kita melihat bayi sebagai makhluk lugu yang tidak memahami moralitas, meskipun mereka tidak mampu melakukan tindakan asusila pada usia ini. Orang yang amoral tidak memiliki rasa peduli atau hati nurani apakah tindakan yang dilakukannya salah secara moral ‘”hal yang baik jika sebaliknya.

Orang ini melarikan diri dari dunia moral karena dia berada di luar batas moralitas itu sendiri.

Ini berbeda dari tidak bermoral dalam arti menunjukkan ketidaksetujuan tidak selalu demikian. Contoh yang baik adalah dalam kalimat, ‘Menurut sejarawan, protagonis memiliki sikap amoral sehubungan dengan perbudakan.’ Dalam contoh ini, protagonis tidak secara jelas menyatakan bahwa dia anti atau pro perbudakan karena dia tidak peduli dengan keseluruhan masalah.

Di sisi lain, tidak bermoral adalah seseorang yang melakukan hal-hal yang tidak cukup baik secara moral.

Menggunakan ‘im’ sebagai awalan kata ‘moral’, immoral secara harfiah diterjemahkan sebagai tidak bermoral, tidak bermoral atau tidak bermoral. Jadi, orang ini terus melakukan sesuatu meskipun dia tahu itu benar-benar salah.

Ketika istilah ini digunakan sebagai kata sifat untuk menggambarkan sifat atau karakteristik individu maka hampir selalu menunjukkan rasa ketidaksetujuan.

Orang yang tidak bermoral mungkin selalu menipu orang lain atau mungkin terlibat dalam hubungan di luar nikah atau situasi lain yang tidak sesuai dengan status quo. Melakukan tindakan ini membuat individu tertentu ini tidak bermoral.

Untuk lebih menunjukkan betapa berbedanya kedua istilah ini, berikut adalah satu contoh yang bagus.

Henry melakukan perselingkuhan terhadap istrinya dan kini dikenal sebagai orang yang tidak bermoral oleh rekan dan sahabatnya. Tapi sayangnya, dia tidak mempermasalahkan mereka karena dia adalah orang yang amoral.

  1. Orang yang amoral tidak peduli dengan moralitas (apa yang benar atau salah) terutama karena dia tidak mengerti atau tidak tahu apa itu moralitas (untuk memulai).

    2.

    Orang maksiat adalah orang yang melakukan perbuatan yang bertentangan dengan kesusilaan.

Related Posts