ADEM dan MS ( Penyakit) perbedaan, apa itu

ADEM dan M.

Diagnosis penyakit telah berkembang pesat, sebagian besar berkat peningkatan besar dalam teknologi medis.

Namun, ada jenis penyakit tertentu yang menunjukkan gejala yang sama dan memengaruhi area yang sama, tetapi setelah diperiksa lebih dekat terungkap bahwa keduanya berbeda secara signifikan satu sama lain. Inilah alasan utama mengapa dokter perlu memastikan kondisi pasien sebelum mencoba memberikan obat.

Pemberian pengobatan yang salah sangat berbahaya bahkan bisa semakin memperparah penyakit.

Salah satu penyakit tertentu yang membingungkan banyak ahli medis merupakan ensefalomielitis diseminata akut atau ADEM dan kemiripannya yang luar biasa dengan multiple sclerosis atau MS. Ada perbedaan pendapat tentang cara menangani kedua kondisi yang memengaruhi sistem saraf pusat ini.

Ada dokter yang percaya ADEM harus diklasifikasikan sebagai bentuk lain dari multiple sclerosis karena kesamaan gejala dan prognosis, sementara ada kelompok yang percaya itu adalah penyakit yang sama sekali berbeda yang perlu dipelajari secara terpisah.

Menurut para ahli, kedua penyakit tersebut menyerang sistem saraf pusat dan sejauh ini merupakan satu-satunya titik temu yang mapan. Satu hal yang perlu diperhatikan tentang kondisi yang memengaruhi SSP yaitu mereka semua dapat menunjukkan jenis gejala yang sama, yang berarti ADEM dan MS juga berbagi dengan penyakit neurologis lainnya.

Dan untuk benar-benar membedakan keduanya, analisis yang cermat perlu dilakukan dengan cara mereka menyerang sistem saraf pusat.

ADEM dianggap sebagai penyakit yang disebabkan oleh respons imun otak setelah infeksi virus, bakteri, atau parasit yang parah. Bisa juga terjadi setelah vaksinasi sehingga sebagian besar pasien ADEM adalah anak-anak.

Multiple Sclerosis atau MS di sisi lain adalah penyakit inflamasi yang mempengaruhi selubung mielin akson otak yang menyebabkan kerusakan pada otak dan sumsum tulang belakang.

Penyebab spesifiknya masih belum ditentukan tetapi para ahli percaya itu adalah genetik. ADEM dan MS juga berbeda satu sama lain dalam cara mereka diperlakukan.

Saat ADEM menyerang, steroid intravena digunakan untuk meredakan gejala.

Untuk multiple sclerosis, ini adalah proses pengobatan dan pengobatan yang berkelanjutan untuk memperlambat penyakit dan gejalanya. Masih belum ada obat yang diketahui untuk MS sementara ADEM dapat diobati dengan obat-obatan agresif.

ADEM dan MS juga berbeda dalam tingkat keparahan serangan.

Kedua penyakit ini sulit untuk didiagnosis sejak dini sehingga ketika tanda pertama muncul, pasien sudah dalam stadium lanjut. ADEM bisa parah dan tiba-tiba.

Begitu gejala akut muncul, pengobatan diperlukan sampai mereda.

Untuk MS, serangan terjadi secara bertahap bila tidak ada tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan penyakit, seperti minum obat dan terapi. Banyak pasien yang menderita MS dapat hidup normal selama mereka merawat penyakitnya dengan baik.

Studi patologis juga menunjukkan perbedaan dalam penumpukan plak di materi putih otak yang disebabkan oleh kerusakan dari kedua penyakit tersebut.

Untuk ADEM, peradangan yang ditunjukkan tersebar luas, sedangkan untuk MS lebih digambarkan. Alat diagnostik seperti MRI dan tes cairan tulang belakang digunakan untuk mengidentifikasi kedua kondisi tersebut, itulah sebabnya banyak ahli kesulitan menentukan yang mana.

Ringkasan:

  1. ADEM adalah penyakit yang disebabkan oleh respon imun terhadap infeksi, sedangkan MS diyakini bersifat genetik.

    2.

    ADEM dapat diobati begitu gejala muncul, sedangkan MS hanya dapat dikontrol melalui pengobatan dan terapi rutin. 3.

    ADEM dapat menunjukkan gejala akut secara tiba-tiba, sedangkan MS menunjukkan tanda-tanda secara bertahap hingga intervensi medis.

    4.

    Pemeriksaan patologis mengungkapkan perbedaan pada materi putih setelah timbulnya kedua penyakit.

    ADEM menunjukkan penyebaran, sedangkan MS menunjukkan materi putih yang digambarkan.

Related Posts